Thursday, June 7, 2012

Deskripsi Tanah Secara Umum

Deskripsi Tanah Secara Umum

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah memiliki peran sangat penting bagi kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan bagi tumbuhan dengan menyediakan unsur hara dan air yang sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tana8h yang berpori-pori juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan pertumbuhan. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai organisme yang sebagian besar hewan darat yang menjadikan tanah sebagai lahan untuk hidup dan bergerak. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai “pedogenesis”. Setiap lapisan tanah mendeskripsikan mengenai proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Tanah yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh berkembangnya tanaman dengan persediaan kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang unsur hara atau nutrisi yang terdiri dari senyawa organik dan anorganik serta unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl dan lain-lain. Dan secara biologis berfungsi sebagai habitat organisme yang berpatisipasi aktif dalam penyedia unsur hara tersebut. Dari ketiga fungsi tersebut secara keseluruhan mampu menunjang produktivitas tanaman baik dari segi tanaman pangan, obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
Para ilmuan berpendapat pengetahuan tentang tanah yang berkembang dengan cepat dan menghasilkan kebutuhan pengertian tanah yang dapat menerima penemuan-penemuan baru yang dikembangkan kira-kira 1870 tahun yang lalu di Rusia oleh Dukochaev. Dia mengamati banyak jenis perbedaan tanah dan tercatat bahwa suatu jenis tanah tertentu dikemukakan berulang kali pada suatu keadaan tertentu. Masing-masing jenis tanah mempunyai suatu morfologi yang khas (unik) sebagai akibat suatu kombinasi iklim, benda hidup (tanaman dan ternak), bahan induk alam, topografi dan umur tanah. (Henry D. Foth, 1995 ; 3). Tanah bisa dikatakan bagian-bagian dari kombinasi sifat fisik, kimia, dan biologi yang termasuk kedalam bangunan alami yang tersusun atas horizon-horizon yang terdiri dari bahan mineral dan organik, dan memiliki tingkat ketebalan yang berbeda. (Rachman Sutanto, 2005 ; 17)
Tanah berasal dari batuan keras yang mengalami pelapukan serta bahan yang lebih lunak dan lepas seperti abu vulkanik. Lapisan tanah terbentuk karena dua hal, yaitu pengendapan berulang-ulang oleh genangan air dan proses pembentukan tanah. Pada aliran air yang deras, bahan yang dapat diendapkan hanya butir-butir kasar saja.  Jika air yang menggenang sudah tidak mengalir, yang diendapkan hanya butir-butir halus saja. Kemudian mengenai proses pembentukan tanah,  proses ini dimulai dari proses pelapukan batuan induk, diikuti proses pencampuran pemindahan bahan organik dengan bahan mineral dipermukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke bawah, dan berbagai proses lain yang dapat menghasilkan pembentukan horizon tanah.
Horizon tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang kurang lebih seragam di dalam profil. Batas antar horizon yang bertetangga tersebut sejajar atau hampir sejajar terhadap permukaan tanah. Horizon tanah dapat dibedakan secara visual yaitu dapat dilihat dengan indra pengelihatan dan batas perubahan dari satu horizon ke horizon yang lainnya, terutama pada tanah-tanah diwilayah tropika basah yang cenderung kabur atau tidak jelas.
Ada Lima faktor yang menentukan pembentukan dan perkembangan tanah, yaitu: iklim, organisme, topografi, bahan induk dan waktu.
1    1. Iklim
Pada iklim, variasi tanah tergantung dari  suhu dan kelembaban yang  menyebabkan perbedaan dalam pelapukan. Perubahan suhu semusim dan harian mempengaruhi kelembaban, aktifitas biologi, laju reaksi kimia, dan tipe vegetasi. Iklim yang secara langsung berpengaruh terhadap pembentukan tanah melalui suhu dan curah hujan, dan secara tidak langsung melalui pengaruhnya atas vegetasi (organisme) dan berinteraksi dengan bentuk lahan (relief) dalam mempengaruhi hubungan air dan tanah.
2   2.  Organisme
Pada organisme akan mempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan tanah dengan berbagai macam cara, yaitu penyebaran flora dan fauna sebagian besar tergantung kepada iklim, dan topografi. Penimbunan bahan organik, pencampuran profil, peredaran unsur hara dan kemantapan struktur semuanya dimungkinkan oleh organisme dalam tanah. Jadi sangat jelas bahwa sifat dan jumlah organisme yang hidup di dalam tanah dan di atas tanah akan berperan pada macam tanah yang berkembang. 
3.    3. Topografi
Topografi berpengaruh atas pembentukan tanah yaitu pengaruh kelerengan atas kecekungan tanah, modifikasi pengaruh iklim, dan kelembaban. Topografi dapat mempercepat atau menghambat iklim. Jika di daerah yang datar kecepatan gerak air yang berlebihan akan jauh lebih kecil daripada di daerah yang bergelombang.
4   4.  Bahan Induk
Dari bahan induk, tanah terbentuk dari bahan batuan yang mengalami pelapukan. Kebanyakan telah mengalami erosi yang kemudian dibawa oleh air, angin, es atau gravitasi ke tempat lain yang akan membentuk deposit. Bahan deposit tersebut bersifat tidak padu. Dari bahan deposit yang tidak padu inilah pada umumnya akan disebut sebagai bahan induk tanah.
5   5.  Waktu
 Waktu menentukan tahap-tahap pelapukan dan proses  pembentukan tanah yang berjalan sangat lama. Tahap awal terjadi pencampuran bahan organik, perubahan kimia, dan mineralogi serta fisika tanah, sehingga akan membentuk horizon yang jelas yaitu keadaan tanah yang tidak berubah dalam waktu yang lama. Jika bahan mengalami penghancuran disertai dengan panjang waktu yang sebenarnya mempunyai peranan sangat penting dalam pembentukan tanah.

Related Post



1 comment:

  1. maaf buat yang ngeposting ini bisa diliat dimana ya?

    ReplyDelete

BIASAKAN MEMBERIKAN KOMENTAR YANG BAIK DAN SOPAN