Wednesday, June 20, 2012

Kapasitas Pertukaran Kation


Kapasitas pertukaran kation (KPK) suatu tanah dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan koloid tanah menjerap dan mempertukarkan kation. Kemampuan atau daya jerap unsur hara dari suatu koloid tanah dapat ditentukan dengan mudah. Jumlah unsur hara yang terjerap dapat ditukar dengan barium (Ba+) atau amonium (NH4+), kemudian jumlah Ba atau NH4 yang terjerap ini ditentukan kembali melalui penyulingan. Jumlah Ba+ atau NH4 yang tersuling akan sama banyak dengan jumlah unsur hara yang ditukar pada koloid tanah tadi. (Nurhajati Hakim, dkk, 1986 ; 166)
Fraksi koloid membawa baik muatan positif maupun negatif. Walaupun demikian, muatan negatif jauh lebih besar ukurannya dan lebih penting bagi pertumbuhan tanaman pada kebanyakan tanah.  Kapasitas Pertukaran Kation (cation exchange capacity atau CEC) merupakan ekspresi jumlah tapak penyerapan kation persatuan bobot tanah. Kapasitas ini didefinisikan sebagai jumlah keseluruhan kation terserap yang dipertukarkan, yang dinyatakan dalam miliekuivalen per 100 gram tanah kering oven. Bobot ekuivalen adalah jumlah yang secara kimia sama dengan 1 gram hidrogen. (Henry D. Foth, 1994 ; 165)
Kenyataan menunjukkan, bahwa KPK dari berbagai tanah sangat beragam, bahkan tanah sejenisnya bisa berbeda KPKnya. Besarnya KPK tanah dipengaruhi oleh sifat dan ciri tanah itu sendiri yang antara lain reaksi tanah (pH), tekstur tanah atau jumlah liat, jenis mineral liat, bahan organik, dan pengapuran juga pemupukan. Pertukaran kation merupakan reaksi yang umum terjadi dan merupakan salah satu reaksi yang terpenting dalam tanah. (Nurhajati Hakim, dkk, 1986 ; 167)
Arti partikel dari pertukaran ketion bagi penyediaan hara tanaman adalah penting. Kation dikompleks jerapan dipaksa memasuki larutan, disini mereka di asimilasikan oleh jasad renik atau diserap oleh tanaman. Bila hubungan antara koloid tanah dan akar tanaman sangat berdekatan maka akan terjadi pertukaran langsung antara tanah dan akar. Dalam hal ini ion H+ yang dihasilkan akar akan menggantikan kation-kation yang diperlukan tanaman langsung dari permukaan kompleks jerapan atau koloid tanah. Mudah tidaknya ion-ion tersebut dapat digantikan oleh ion H+  dari akar tergantung pada kejenuhan kation tersebut di kompleks absorbsi. Bila kejenuhan tinggi maka akan mudah ia digantikan, sebaliknya bila kejenuhan rendah akan sulit untuk digantikan. Kejenuhan suatu kation adalah perbandingan kation tersebut dengan seluruh kation terjerap (KPK). Kejenuhan  kation ini dinyatakan dalam persen%. (Nurhajati Hakim, dkk, 1986 ; 173)
Suatu tanah yang mengandung KPK tinggi memerlukan pemupukan kation tertentu dalam jumlah banyak agar dapat tersedia bagi tanaman. Bila diberikan dalam jumlah sedikit maka ia kurang tersedia bagi tanaman karena lebih banyak terjerap. Sebaliknya pada tanah-tanah yang ber KPK rendah, pemberian kation tertentu tidak boleh banyak karena mudah tercuci bila diberikan dalam jumlah berlebihan. Pemupukan kation dalam jumlah banyak pada tanah ber KPK rendah adalah tidak efisien. (Nurhajati Hakim, dkk, 1986 ; 173)

Related Post



0 comments:

Post a Comment

BIASAKAN MEMBERIKAN KOMENTAR YANG BAIK DAN SOPAN